Pages

Rahasia Hati Haikal

Di tampilan blog gue yang baru ini, gue ingin mempostingkan hasil pemikiran gue yang bisa gue tuangkan kedalam tulisan ini. Cerita ini terinspirasi dari pengalaman gue pribadi, tapi gue menggunakan nama Haikal untuk menjadi gue, dan teman2 yang saya gantikan disini. Disini gak gue sebutkan.
 
Rahasia Hati Haikal

Ada 4 sahabat yang berencana pergi ke pantai lumun. Pantai yang menyuguhkan sebuah pemandangan yang indah. Mereka bernama Herman, Ozil, Arini dan Haikal, Mereka ini sahabat baru, kecuali rini dan ikal. Rini dan ikal adalah sahabat dari SD, sampai sekarang kalian membaca cerita ini mereka berdua masih sahabatan. Dan sebuah rahasia hati Haikal selama ini yang hanya dia saja yang tahu, kalau ikal mencintai rini, tapi rini tidak tahu itu. Hari ini mereka berempat membicarakan acara mereka di hari sabtu-minggu di pantai, dan apa saja yang akan mereka bawa untuk menginap, termasuk makanan selama di pantai. pagi ini tepat tanggal 23 oktober 2012 mereka berempat pergi menggunakan mobil ikal menuju pantai lumun yang berjarak 9 jam dari kota Katcin. Ikal dan rini di bangku depan, ozil dan herman di bangku belakang. Di jalan mereka selalu tertawa, gurau, dan nyanyi2an. hampir tak semenit pun mereka diam. Di pertengahan jalan, perut mereka seperti kekurangan isi, kalau dalam pelajaran umum itu lapar. Dan berhentilah mereka di rumah makan di dekat persawahan. Tempat yang indah untuk sebuah liburan, tempat yang di kelilingi bukit-bukit dan sawah, dan di tambah pohon2 cemara di pinggir jalan, dan udara yang sejuk bagaikan berada di puncak gunung semeru. Mereka tertawa dan sesekali diam merasakan keindahan alam saat itu. Tak terasa piring sudah kosong, dan sudah berpindah ke dalam pembuangan yang suci, dalam ipa di sebut lambung.
Berangkat lah mereka untuk melanjutkan perjalanan menuju pantai lumun tanpa lupa membayar tagihan makanan mereka. Perjalanan pun di lanjutkan, terdengar suara musik yang tak asing di telinga mereka menemani perjalanan mereka. setelah berjalan selama 9 jam lebih, mereka pun sampai ke pintu gerbang tempat wisata yang mereka tuju, yaitu pantai lumun yang berada di desa cisela. ikal turun dari mobil untuk membayar tiket masuk sebersar 10 ribu. Dan kembalilah ikal kemobil dan melanjutkan perjalanan masuk yang lumayan jauh dari gerbang. Sesampainya di parkiran mobil, dan mobilpun telah di parkirkan sesuai UUD peraturan parkir indonesia, mereka pun langsung menuju pantai. Dengan muka penuh senyum dan tawa, mereka berfoto bersama, berlari bersama. hingga ikal pergi menemui teman wanita barunya yang kebetulan pergi ketempat yang sama. Semenjak itu keadaan berubah, Ikal lebih dekat dengan teman barunya, yang dia temui dipesawat dalam perjalanan menuju Australia. Semenjak itu yang dari awalnya ikal selalu bersama rini, dan selalu curhat dengan ikal. Sekarang rini lebih dekat dengan ozil, dan mereka selalu bersama, mandi, lari2, bahkan befoto selalu bersama. Ikal yang sebenarnya tidak ingin bertemu dengan Indri, teman barunya itu. Sebenarnya dia hanya ingin bersama2 dengan rini, menghabiskan waktu bersama rini. Tapi setelah ikal melihat kedekatan mereka yang lebih dekat dari dia dengan rini, ikal merasa cemburu, dia lebih sering termenung, dia lebih sering menjauh dari kedua temannya itu. Herman adalah temannya yang selalu bersamanya, hingga Indri pulang. Ikal dan herman mencari tempat baru yang menurut mereka berdua bagus untuk berfoto, hanya herman yang tahu kalau ikal suka dengan rini, dan mungkin ozil juga tahu itu. Sekarang malam tiba, mereka selesai berbilas dengan air tawar di sebuah toilet yang di sediakan pihak wisata. Ikal dan herman menyiapkan kayu bakar, ozil menyiapkan panci untuk memasak nasi, dan rini menyiapkan ceret untuk memasak air hangat. Ozil dan rini tertawa bersama, tapi tidak dengan herman dan ikal. Hingga suatu moment, ikal di tinggal sendiri di tenda, hanya herman yang menyapa untuk pergi sebentar, karena memang ikal sedang memainkan gitar. ikal yang sebenarnya ingin berfoto bersama sunset, merasa kalau mereka sudah terlalu senang, hingga mereka lupa dengan keberadaan ikal di antara mereka. Ikal sempat berfikir ''memang benar, sebuah pengorbanan, tidak selalu berakhir penghargaan, terkadang juga penghinaan dan kadang malah di lupakan'' (ikal lah yang merencanakan kegiatan ini, dia hanya ingin selalu bersama untuk waktu yang lebih lama dari biasanya). Disini ikal merasakan sakit hati yang sebenarnya, bukan karena dia melihat rini dekat dengan ozil, tapi karena mereka tak mengganggap kehadiran ikal disitu. Malam semakin larut, herman, ozil, dan rini ,sudah tertidur, tapi ikal belum bisa tertidur, dia masih merasakan kekecewaan yang amat sangat memukul dirinya. Semakin larut ikal pun tertidur, tapi jauh dari teman2 nya.
Ikal lebih memilih tidur di tepi pasir, dengan ditemani api unggun sederhananya dia pun tertidur. Pagi menyapa, herman membangunkan ikal, karena herman tahu kalau ikal sangat suka dengan sunrise, tepat jam 5 pagi ikal sudah bangun. Dia menunggu moment yang sangat dia tunggu. Sunrise pun muncul perlahan, cuaca yang awalnya gelap, berubah menjadi terang, dia melupakan sejenak rasa yang ia rasakan tadi malam, dia membuang semua itu bersama matahari yang perlahan menampakan dirinya. seakan tidak mau kehilangan moment itu, dia meminta herman untuk memotonya bersama sunrise, dengan gaya rentangkan tangan dia berteriak dan melompat ''aaaaaaaaaaaaaa'' sekuat yang dia bisa. Rini dan ozil terbangun karena teriakan ikal, tapi mereka tak tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi seperti tidak memperdulikan ozil dan rini berdiri dan berlari ketepi pantai, untuk melihat air laut di pagi hari. Pagi itu laut di selimuti kabut, yang menambah keindahan pagi itu. Ikal yang merasa cemburu semakin menjauh, hingga tak tampak lagi dari mereka. Herman kebingungan mencari ikal. Herman bertanya kepada ozil dan rini, tentang keberadaan ikal. Tapi jawaban yang herman dengar hanya ketidak tahuan keduanya. Herman pergi menjauhi ozil dan rini untuk mencari ikal. Akhirnya perjuangan herman membuahkan hasil, dia menemukan ikal di atas batu yang sudah tergambar jelas hati yang terpisah, dan dia berdiri di atas pisahan satunya, di dalam pisahan satunya dia memberi gambar (?). Herman tau, kalau dia sedang patah hati, herman mencoba mendekat, tapi dia berfikir lebih baik dia membiarkan ikal sendiri dan herman pun kembali ke tenda, setelah beberapa jam, waktu sarapan pagi sudah tiba, tapi ikal belum juga muncul, rini bertanya kepada herman, tentang keberadaan ikal, yang dari tadi belum muncul juga, herman hanya menjawab, nanti juga muncul. Ozil yang sudah kelaparan makan duluan tanpa menunggu ikal, rini dan herman belum mau makan kalau ikal belum makan, akhirnya ikal muncul dengan raut muka yang hanya dia yang memiliki, senyum mesem itu julukan sahabat ini. Rini bertanya kepada ikal, tentang kehilangan ikal tadi, dan ikal hanya menjawab. ''Aku pergi menenangkan hati''. mereka pun sarapan bersama, setelah selesai sarapan pagi, ikal kembali menghilang, tapi tidak lama, karena hilangnya dia hanya menuju sebuah toilet untuk mengganti pakaian dia. Ozil, rini, dan herman mengajak ikal untuk foto bersama, ikal pun menggangguk mengartikan iya. Kamera di letakan di atas sebuah batu besar, dengan mengatur timer dan posisi, kamera siap untuk memoto. Tapi ikal menjauhi rini dan berada di pojok barisan seakan membiarkan rini dan ozil untuk bersama. pagi ini ozil dan rini kembali membasahkan diri mereka ke air laut yang asin. Herman pergi menyusul, tapi ikal tidak, dia hanya merenungi tawa canda sahabatnya, dia merasa menjadi orang bodoh. Yang ada di fikiran dia hanya ''kenapa aku begitu bodoh, kenapa aku harus suka dengan rini, dan kenapa aku harus marah dan cemburu, kalau melihat mereka berdua bersama'' ikal sadar, bahwa rasa yang dia punya untuk rini, dapat menghancurKan persahabatan yang telah mereka bina selama ini. Ikal pun mulai mengganti pakaiannya dengan baju renang yang ia bawa, dan menceburkan dirinya ke laut yang asin itu. Tawa yang di pancarkan dari raut wajah ikal tidak seindah pertama ia berangkat, yang dia pancarkan ialah tawa yang di buat2. Tawa yang tidak sepenuhnya tawa, ikal yang berusaha menutupi perasaan ia tadi, mulai melepas tawanya bersama mereka sahabatnya. Waktu terasa cepat berlalu, mereka bersiap untuk pulang, tanpa lupa membilas badan terlebih dahulu. Ikal sudah siap di dalam mobil, dan barang2 bawaan sudah di bereskan oleh ikal dan herman, tapi ozil, herman, dan rini belum muncul, menghilangkan kebosanan, dia memutar sebuah lagu yang ia sukai, Putih yang judulnya Bersamamu. Tak lama, herman muncul, dan langsung duduk di belakang, ikal menyapa, dan menyuruh herman duduk di depan, menemani nya untuk mengobrol. Ikal curhat dengan herman, tentang apa saja yang telah ia rasakan selama di pantai '' man, seandainya pengorbanan kamu tidak di tanggapi oleh seseorang, dan bahkan kamu di lupakan, seperti dianggap tidak ada di antara mereka, apa yang kamu rasakan man?'' herman hanya diam, dia binggung untuk menjawabnya, ikal melanjutkan curhatnya ''aku bukan orang yang gila penghargaan, yang gila hormat dan gila jabatan, aku juga manusia biasa, yang bisa merasakan kekecewaan dan sakit hati, aku juga mau di anggap ada di sini, bukan dilupakan, aku mengadakan acara ini, untuk lebih dekat dengan kalian, termasuk rini, tapi apa yang aku dapatkan, aku malah di anggap tidak ada, di diamkan seperti batu, aku hanya ingin di hargai kehadiran ku''. Herman menjawab '' kal, aku tau apa yang kamu rasakan, aku juga pasti akan merasakan kekecewaan yang kamu rasakan sekarang, kalau aku menjadi kamu. tapi, mungkin kamu hanya salah faham dengan semua ini, anggap saja semua ini tidak pernah terjadi kal, anggap saja semua hanya mimpi burukmu saja. dan saat kamu terbangung, semua tidak sama dengan yang kamu mimpikan.'' tiba2 ozil dan rini datang, herman berniat pindah kebangku belakang, tapi di tahan oleh ikal. Rini yang mau duduk di depan, melihat ada herman di depan, dia duduk di belakang, bersama ozil. Perjalanan pulang pun di mulai, ikal hanya diam 1000 bahasa, beda dengan saat dia berangkat.
Rini dan ozil terus bercanda, sesekali rini memukul ikal, dan bertanya''oii, ngapa kok diam, sariawan ya?'' tanya rini yang tidak tahu sedikitpun tentang kesedihan yang di rasakan ikal.'' gak kok, pengen diem aja, dan juga konsentrasi di jalan'' ikal menjawab seperti biasa, tapi sedikit lebih seperti malas bicara. herman sesekali mengajak bicara si ikal, dan mereka tertawa bersama, herman memang pandai membuat ikal tertawa. tapi tak lama suasana hening, semua terdiam, ikal tetap konsentrasi dengan tugasnya sebagai supir. Sampai di spbu, ikal keluar untuk mengisi kendaraannya dengan bensin, dan diapun pergi sebentar, tak lama dia datang membawa minuman dingin, dan sedikit cemilan untuk teman2nya. Perjalanan pun di lanjutkan, dengan kondisi bahan bakar penuh, dan perut terisi, mobil kembali melaju di jalan raya, tak lama berjalan, ikal kehilangan keseimbangannya dalam mengendarai kendaraannya, dan herman berantusias menggantikannya, ikal pun menuruti rencana herman, yang memang ikal sudah kecapean dengan kegiatanya tadi. Ditambah dia membereskan semua peralatan sendirian, karena bukan sedikit barang yang mereka bawa. Ikal dan herman sudah berpindah posisi, ikal pun tak lama memejamkan matanya untuk istirahat sebentar, herman yang menyetir kendaraan terus menatap sahabatnya itu, dia selalu berfikir ''kenapa orang baik seperti ikal harus mendapatkan kekecewaan yang begitu besar, padahal rasa sayang dia begitu besar ke rini.''. Herman memutar musik kesukaan ikal, supaya ikal bisa tidur dengan nyenyak, dan berharap dikala dia bangun, dia bisa melupakan semua hal yang membuat dia sedih. Setelah menempuh perjalanan selama 9 jam, Sampailah mereka di rumah ikal. ikal pun bangun, dan menyuruh herman untuk mengantar ozil dan rini, herman pun langusng berangkat untuk mengantar keduanya. ikal pun langsung menuju rumahnya, dan langsung menuju kamarnya, tanpa mandi dulu, dia langsung tertidur. Usai mengantar ozil dan rini, herman langsung menuju rumah ikal, untuk mengembalikan mobil ikal, saat dia ingin masuk kekamar ikal, dia melihat ikal sudah tertidur lelap, herman pun tak tega untuk membangunkan ikal, herman pun tidur di kamar tamu di rumah ikal, tempat biasa dia tidur kalau menginap di rumah ikal. Tak terasa pagi menyapa, ikal sudah menyiapkan sarapan untuk herman dan dia, karena ikal hanya tinggal sendirian di rumah itu, orang tuannya berada di kota hunbert, Jauh dari ikal. herman pun bangun dengan sajian makanan khas ala cheft ikal, herman mencuci muka dan langsung duduk di bangku, dan berhadapan dengan ikal. Selesai sarapan, ikal mengantar herman untuk pulang. semenjak kemarin, ikal lebih sering diam dari pada berbicara, termasuk dengan herman. herman hanya tahu rahasia yang pernah diceritakan, tapi herman tidak tahu, apa sebenarnya Rahasia Hati ikal. Dan sekarang yang ikal pikirkan adalah melupakan rini, melupakan semua rasanya kepada rini, dan pergi jauh dari kehidupan yang dapat mengembaalikan dirinya kepada rini. Rahasia Hati Ikal tak diketahui Rini, dan Rahasia Hati Rini tak di ketahui Ikal. Apakah mereka berduaa saling mencintai atau tidak, atau mereka hanya bisa menjadi sahabat. Hanya waktu dan keberanian keduanya untuk mengungkapkannya. Dan tak ada cinta yang tak di ungkapkan, dan jika di pendam hanya menambah beban fikiran, karena perasaan ini lebih besar efeknya dari pelajaran matematika yang membinggungkan. Perasaan ini dapat membuyarkan semua konsentrasi dalam belajar.
Dan ikal pun berencana untuk memulai lembar barunya, untuk berpetualang di masa depan, dia harus bisa ikhlas dengan semua yang telah terjadi.
Dua hari telah berlalu, tetapi kejadian itu masih saja di ingat oleh ikal. ikal berusaha keras untuk melupakan kejadian itu, yang ada hanya menambah sait di hatinya.

26/11/2013 dan masih ada lanjutannya.

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada kesalahan atau saran untuk blog dan tulisan saya bisa di komentarkan di kotak komentar. dan harap berkomentar dengan sopan.