.jpg)
kanda tidak ingin berpisah jauh dengan dinda. hingga suatu saat kanda mengajak dinda ke belakang kampus, mereka duduk berdua, hampir tak ada orang yang meggangu mereka, mereka duduk di bawah pohon rindang, pohon yang selalu mereka gunakan untuk berdiskusi, bercanda, tertawa, dan tempat kanda biasa curhat ke dinda, tentang teman dekat yang selalu kanda cintai, pohon yang penuh dengan kenangan manis, kenanggan yang tak bisa mereka lupakan selama-lamanya. kanda pun mulai mengambil tindakan untuk memulai pembicaraan.
kanda: dek,,, abg mau ngomong 1 hal sama adek, mungkin terlalu cepat kanda menggungkapkan, tapi kanda takut tak ada waktu lagi untuk kanda menggungkapkannya.
dinda: apa tuh bang
kanda: begini,, adek tau kan filmnya Love Is Cinta... itu tuh film nya acha ama irwansyah, tau kagak dek
dinda: owh,, iya bang, tau ,emang kenapa bang *penasaran
Kanda: enggak,, kok abg bisa ya sama seperti rian yang susah banget menggungkapkan cintanya ke pada cinta.
dinda: emang abang mau nyatain cinta ke siapa *berharap2
kanda: itu tuh, yang biasa abg curhatin sama dinda, kawan ato malah bisa di bilang sahabat terdekat abg, abang suka sama dia tuh sejak abg sma, walaupun abg gak tau, apa perasaan dia sama abg, jadi gimana menurut dinda, apa kanda harus nyatainnya sekarang ya, karna kan sebentar lagi kami dua bakal pisah din.
dinda: cieee yang lagi jatuh cinta *kecewa*, kalau menurut dinda sih, ungkapkan saja bang, gak ada cinta yang tidak di ungkapkan, kecuali, abg menyayangi dia, sama seperti abang menyayangi diri abg sendiri, memang namanya siapa sih bang? *dinda makin penasaran*
kanda: adek kenal kok, dia kawan abg yang paling deket ma abg malah bisa di bilang sahabat abg yang paling deket.
dinda: owh kak ratu ya cieeeee *dinda kecewa berat
kanda: bukan dek, bukan ratu. tapi dinda, dinda lah orangnya, dinda lah orang yang selama ini kanda ceritakan, dindalah orang yang selama ini kanda sayang, dinda mau kan jadi istri kanda, menjadi ibu dari anak2 kanda, mau kan?
(dinda yang kaget, yang tak menyangka orang yang selama ini selalu di ceritakan oleh kanda kepada dinda ialah dirinya sendiri, dinda hampir meneteskan air matanya, karna dia tau, betapa kuatnya cinta kanda, sampai kanda tau semua hal tentang dinda, dari makanan favorit, hingga warna fovorit dinda, dan semua yang dinda suka dan benci, yang selama ini tidak menyebutkan bahwa itu dinda, melainkan selalu dengan sebutan kawan dekat atau sahabat dekat. dinda yang juga memiliki perasaan yang sama kepada kanda lalu menjawab)
dinda: kanda,,, maafkan dinda, karna selama ini dinda tidak pernah menyadari, kalau orang yang selama ini kanda ceritakan adalah dinda, tapi maafin dinda ya, dinda belum bisa menerima semua ini,,, dinda belum siap (dinda belum selesai berbicara, lalu kanda memotongnya)
kanda: belum siap kenapa dinda?
dinda: dinda belum siap kalau harus menolak kanda untuk menjadi suami dinda, menjadi ayah dari anak2 dinda. menjadi imam dalam rumah tangga kita, dinda mau menjadi istri kanda.
kanda: dinda,,, kamu hampir membuat saya jantungan, kamu hampir membuat saya putus asa. alhamdulilah ya allah, engkau merestui cinta kami. makasih ya allah makasih (kanda tak pernah berhenti mengucapkan rasa syukurnya kepada sang pencipta, yang telah menyatukan cinta mereka berdua)
15 tahun berjalan,,, kanda dan dinda telah menikah, dan mereka di karuniai 2 orang anak, anak wanita yang pertama mereka di beri nama "ashilah adinda" agar manjadi wanita yang selalu bersifat baik dengan semua orang dan kedua orang tuanya, menjadi wanita yang taat pada agama, dan wanita yang tak perna menyerah dengan segala tantangan yang ada. anak kedua mereka di beri nama "zufar dinka"agar menjadi pria pemberani, pria yang siap dengan segala tantangan, pria yang bisa membela agamanya, dan keluarganya, menjadi benteng tangguh untuk mempertahankan kebaikan untuk nusa dan bangsa, menjadi contoh untuk generasi berikutnya. kehidupan mereka begitu harmonis, sampai tak ada 1 hal pun yang mereka sembunyi-sembunyikan, semua permasalahan selalu di bicarakan dengan seksama. kini, anak kanda dan dinda sudah memegang gelar sarjana, sama seperti ayah dan ibunya, mereka berdua menemukan cinta sejatinya di bangku SMA, dan mempertahankan cintanya sampai di bangku KULIAH.
"semoga, cerita di atas bisa membuat kita berfikir panjang, dalam melontarkan kata cinta kepada pasangan, raih dulu impian, dan cita2, pendam cinta itu sedalam mungkin, dan kunci cinta itu serapat mungkin, agar tak seorang pun bisa mencurinya, jadikan pasangan yang harmonis, tanpa ada hal yang perlu di sembunyikan. semoga cinta, saya, kalian, dan semua, bisa terjaga, hingga waktu menjemput kita".
penulis: Eko Prayitno
tanggal: 12/09/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada kesalahan atau saran untuk blog dan tulisan saya bisa di komentarkan di kotak komentar. dan harap berkomentar dengan sopan.